Skip to main content

Peran Konsep Kemagnetan



Peran Konsep Kemagnetan dan Aplikasinya dalam Bidang Medis
(Khususnya bidang Farmasi)

Pendahuluan
            Bumi adalah medan magnet alam. Medan magnetik bumi disebut juga medan geomagnetik, adalah yang menjangkau dari bagian dalam bumi hingga ke batas dimana medan magnet bertemu angin matahari yaitu arus partikel bermuatan dari matahari yang mampu mengionisasi lapisan atmosfer bumi. Manusia juga merupakan medan magnetik sebagai aktivitas dari proses bioelektrik dalam tubuh, karena tubuh manusia mengandung sistem kelistrikan mekanisme otak, jantung, paru-paru, sistem pencernaan, sistem hormonal, otot-otot dan berbagai jaringan bekerja berdasar sistem kelistrikan. Jadi semua hal didunia ini erat kaitannya dengan konsep kemagnetan, magnet merupakan fenomena yang telah dikenal sejak zaman Yunani kuno dan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan.
            Sebagian besar semua alat yang kita gunakan juga menggunakan magnet, alat rumah tangga, alat kedokteran, alat komunikasi, bahkan diberbagai belahan dunia konsep pengobatan dengan magnet telah dilakukam diantaranya Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Cina dan negara lainnya begitu pula sekarang dengan Indonesia.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda yang berada disekitarnya seperti baja, besi atau kobalt. Magnet memiliki elemen-elemen yang tersusun secara teratur. Konsep kemagnetan dalam bidang kesehatan mengapa kemagnetan dikaitan dengan bidang medis jelas karena magnet merupakan bagian kehidupan, dewasa ini konsep kemagnetan telah dikaitkan dengan pengobatan, dibidang kedokteran misalnya, sebagian besar alat-alat kedokteran mengandung magnet.
a.       Rumusan Masalah
a.       Apa definisi magnet ?
b.      Bagaimana ciri-ciri magnet ?
c.       Apa saja penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari ?
d.      Kaitan konsep kemagnetan dan bidang farmasi ?
b.      Tujuan
a.       Definisi magnet
b.      Ciri-ciri magnet
c.       Penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari
d.      Konsep kemagnetan dalam bidang farmasi
c.       Manfaat
a.       Bagi (Kami) penulis
b.      Bagi pembaca

Pembahasan
Magnet berasal diduga berasal dari kata “Magnesia” yaitu nama suatu daerah di Asia. Diperkiraan beberapa abad sebelum masehi di daerah itu ditemukan suatu jenis batuan yang memiliki sifat dapat menarik bahan besi atau baja. (Astuty; 2015)
Sir William Gilbert (1544-1603) yang menemukan kajian tentang magnet dengan menerbitan hasil kajiannya dalam buku De Magnete.
Gejala kemagnetan dan kelistrikan berhubungan erat, sifat kemagnetan tidak hanya ditimbulkan oleh bahan magnetik, tetapi juga arus listrik. Dalam ilmu fisika medan magnet adalah suatu benda yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik, yang menyebabkan munculnya gaya dimuatan listrik yang bergerak. Putaran mekanika kuantum dari suatu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik.
            Ciri-ciri magnet
Setiap magnet mempunyai ciri atau sifat, dapat menarik benda logam tertentu, selain itu gaya tarik terbesar magnet berada di kutubnya, selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas,  memiliki dua kutub yakni utara dan selatan, tarik menarik bila tak sejenis, tolak menolak bila sejenis.
Berdasarkan sifat nya magnet dibagi menjadi ferrromagnetik yaitu benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet contohnya baja dan besi. Parramagnetik benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah contoh platina dan alumunium, diamagnetik benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet seng dan bismut.
            Penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari  gaya magnet digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengambil benda-benda dari logam, penunjuk arah, mengubah energi listrik menjadi energi bunyi, menghasilkan listrik, mengganti roda pada kereta api maglev, dan merapatkan dua benda.
Konsep kemagnetan dalam bidang kesehatan khususnya bidang Farmasi
Dalam bidang kesehatan magnet juga memiliki manfaat yaitu energi. Energi magnetik mendatangkan efek menguntungkan terhadap sirkulasi darah, sirkulasi getah bening, produksi hormon, saraf dan otot, penggunaan magnet dalam bidang medis salah satunya adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging) suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi tubuh dengan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio tanpa operasi, penggunaan sinar X, atapun radio aktif. Selain MRI ada yang disebut dengan terapi biomagnetik suatu metode pengobatan dengan menggunakan magnet untuk menyembuhkan berbagai penyakit disebabkan oleh gangguan peredaran darah, sistem metabolisme, sistem hormon, enzim dan gangguan pada sel tubuh manusia. Mekanisme kerja terapi biomagnetik adalah menggunakan magnet yang memiliki kekuatan antara 300-3000 gauss. Sel darah manusia mengandung Fe dan Neodymium magnet yang terdapat juga dalam terapi biomagnetik, pemberian medan magnet dari produk magnetis mempengaruhi unsur Fe dan Neodymium pada sel-sel darah ketika magnet diletakkan dekat pembuluh arteri utama. Para peneliti dari University of British Columbia menemukan metode penghantaran obat yang mengandalkan teknologi magnet berukuran kecil, berpotensi memberikan aternatif untuk pasien yang tidak mampu mengkonsumsi obat bentuk pil atau suntikan intravena. Implan alat ini berukuran diameter 6 milimeter dan terbuat dari spons silikon dengan partikel karbonil besi magnet yang dibungkus polimer. Obat disuntikan ke sistem kemudian ditanamkan ke pasien ketika magnet melewati perangkat, spons bermagnet akan mengatur untuk memberikan dosis teratur pada tubuh. Penemuan ini diterbikan dalam jurnal Advanced Functional Matreials. Mesin Filter dalam bidang farmasi dewasa ini telah menggunakan konsep kemagnetan.

Daftar Pustaka
Syifa, Krismawanti. 2015. LAPORAN FISIKA
(kemagnetan dan penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari). Dalam blog syifakarisma.blogspot.co.id
Biomagnetism.2015. dalam blog therapeuticMagnetism.com
Tri, Astuty.2015. FISIKA (Intisari Fisika Lengkap dan Terpadu). Jakarta :
Vicosta Publishing (google/ebook)
Nabela, Alfina A. 2014. Ilmu Keperawatan Dasar
(Listri & magnet dalam sistem tubuh manusia). Diakses dari blog gooddaykamus.blogspot.co.id
Wikipedia Medan Magnetik Bumi diakses dari wikipedia.com
Afika. 2013. Kelistrikan dan Kemagnetan(manfaat magnet dalm bidang kesehatan).
Dalam blog afikamy20.blogspot.co.id
Teknologi Implan Magnet Prospektif sebagai sistem penghantaran obat baru. 2017.
            diakses dalam blog farmasetika.com

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN MODUL 1 KELARUTAN FARMASI FISIKA

Modul 1 KELARUTAN I.                    Tujuan Percobaan 1.1   Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat aktif. 1.2   Menentukan usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelarutan suatu zat. II.                 Prinsip Percobaan Menentukan kecepatan disolusi Asam salisilat berdasarkan pengaruh pelarut campur (kosolven), penambahan surfaktan, dan pH. III.              Teori Dasar 3.1 Kelarutan Secara kuantitatif, kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai konsentrasi   zat     terlarut didalam larutan jenuhnya pada suhu dan tekanan tertentu. Kelarutan dinyatakan dalam satuan mililiter pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat. Misalnya 1 gram asam salisilat akan larut dalam 500 mL air....

LAPORAN MODUL 5 VISKOSITAS DAN RHEOLOGI FARMASI FISIKA

PERCOBAAN 5 VISKOSITAS DAN RHEOLOGI I.                    Tujuan Percobaan 1.1     Menerangkan arti viskositas dan rheologi 1.2     Membedakan cairan Newton dan cairan Non-Newton 1.3     Menentukan alat-alat penentuan viskositas dan rheologi 1.4     Menentukan viskositas dan rheologi cairan Newton dan Non-Newton 1.5     Menerangkan pengaruh BJ terhadap viskositas larutan II.                 Prinsip Percobaan Menentukan viskositas gliserin, propilenglikol, sirupus simpleks dengan mengukur kecepatan bola jatuh melalui cairan dalam tabung yang menggunakkan viskometer bola jatuh pada suhu tertentu. Mengukur viskositas dan sifat aliran cairan dengan menggunakan viskometer Brookfield berdasarkan kecepatan rotasi spindel 61, 62, 63 dan 64 dari suatu cairan...

LAPORAN MODUL 2 STABILITA OBAT FARMASI FISIKA

Modul 2 STABILITA OBAT I.           Tujuan Percobaan 1.1   Menentukan tingkat reaksi penguraian suatu zat 1.2   Menentukan energi aktivasi dari reaksi penguraian suatu zat 1.3   Menentukan waktu kadaluarsa suatu zat 1.4   Menggunakan data kinetika kimia untuk memperkirakan kestabilan suatu zat 1.5   Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat II.        Prinsip Percobaan             Menentukan stabilitas larutan Indometasin dengan cara uji stabilitas dipercepat pada suhu 60 0 ,70 0 , dan 80 0 C dengan rentang waktu 10, 30, 60, 90, dan 120 menit, dan menentukan waktu kadaluarsa larutan Indometasin dengan menentukan tingkat/orde reaksi penguraian melalui metode substitusi dan metode grafik, energi aktivasi menggunakan persamaan Arrhenius , dan K pada suhu 25 0 C. III.   ...